Jumat, 31 Oktober 2008

Analisa Penerapan Teori Motivasi Untuk Meningkatkan Evaluasi Kinerja Pada PT XXX

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan
Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan akuntansi serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakainya untuk menghasilkan keputusan bisnis. Tujuan informasi ini adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langkah pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi.
Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana sistem akuntansi yang diterapkan dapat mempengaruhi organisasi.
Sebagai salah satu produsen yang bergerak dalam bidang manufacturing, PT XXX merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi obat-obatan. Dalam penelitian ini, penulis tertarik melakukan analisis terhadap peranan akuntansi perilaku dalam lingkungan perusahaan.

1.2 Gambaran Umum Perusahaan
PT XXX yang beralamat di komplek green ville, Jakarta barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Manufaktur dalam bidang usaha perindustrian obat-obatan.

1.3 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang dinyatakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
 Apakah ada pengaruh akuntansi perilaku terhadap peningkatan evaluasi kinerja pada PT XXX?

1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dihadapi, maka tujuan penelitian ini adalah:
 Untuk mengetahui pengaruh akuntansi perilaku terhadap peningkatan evaluasi kinerja pada PT XXX.

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan atas masalah yang sedang diteliti. Manfaat lainnya adalah untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima selama kuliah dan mengembangkannya secara sistematis dan konsisten dalam bentuk tulisan berdasarkan ilmiah.
Bagi perusahaan yang dijadikan obyek penelitian, hasil penelitian ini dapat memberikan sedikit gambaran dan saran untuk mengetahui serta memperbaiki kelemahan–kelemahan yang ada dalam perusahaan
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

2.1 Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan. Penting untuk dicatat bahwa definisi sikap adalah suatu tendensi atau kecenderungan dalam menjawab atau merespons, dan bukan dalam menanggapi dirinya sendiri. Sikap bukanlah perilaku, namun sikap menghadirkan suatu kesiap siagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku. Oleh karena itu, sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.

2.2 Komponen Sikap
Dalam organisasi, sikap adalah penting karena mempengaruhi perilaku kerja. Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap. Informasi yang dimiliki oleh seseorang mengenai penolakan sikap, baik yang akurat maupun yang tidak akurat telah menciptakan suatu kekuatan. Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap. Hal positif yang dirasakan meliputi kegemaran, rasa hormat, atau pengenalan terhadap jiwa orang lain. Perasaan negatif meliputi rasa tidak suka atau rasa takut. Komponen perilaku mengacu kepada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap objek sikap.

2.3 Fungsi Sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama yaitu : pemahaman, kebutuhan akan kepuasan, defensif ego dan ungkapan nilai. Pemahaman atau pengetahuan berfungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan maksud atau memahami situasi atau peristiwa baru. Sikap mengizinkan seseorang untuk menilai suatu situasi baru dengan cepat tanpa perlu mengumpulkan semua informasi yang relevan mengenai situasi tersebut.
Sikap juga melayani suatu hal yang bermanfaaat atau fungsi kebutuhan yang memuaskan. Misalnya saja, manusia cenderung untuk membentuk sikap positif terhadap objek dalam menemukan sikap negatif. Selain itu, kebutuhan mereka juga mengarah pada objek tujuan yang dibutuhkan. Seorang karyawan mungkin membentuk sikap positif atau negatif terhadap usulan kebijakan perusahaan, bergantung pada apakah kebijakan tersebut dinilai sebagai sesuatu yang baik oleh karyawan itu. Sikap juga melayani fungsi defensif ego dengan melakukan pengembangan atau pengubahan guna melindung manusia dari pengetahuan yang berlandaskan kebenaran dasar manusia itu sendiri atau dunia nya. Akhirnya, sikap juga melayani fungsi nilai ekspresi. Manusia memperoleh kepuasan melalui pernyataan diri mereka dengan sikapnya. Berikut ini akan dijelaskan salah satu teori yang terkait dengan sikap yaitu : teori motivasi.





2.4 Teori Motivasi
Mengarahkan dan memotivasi karyawan adalah pekerjaan para manajer. Hal ini sangat penting karena arti manajer, sebagaimana sering didefinisikan oleh banyak buku manajemen, adalah menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (getting things done through other people). Manajer akan selalu berusaha agar karyawan selalu rajin bekerja, dan mau bekerja dengan giat. Para ahli menjelaskan bahwa terdapat keyakinan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya motivasi. Dengan demikian, terdapat sesuatu yang memotivasi seseorang untuk berbuat sesuatu. Herzberg mengatakan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan motivasi sangat erat kaitannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja meliputi : kebijakan perusahaan, kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Sedangkan faktor motivasi meliputi : prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi dan tanggung jawab. Semuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang penulis peroleh selama bekerja di perusahaan dan data sekunder adalah data yang terdapat pada catatan dan laporan yang penulis peroleh pada perusahaan tempat penelitian dilakukan serta buku-buku dan referensi lainnya yang berhubungan dengan penulisan ini.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Penerapan Akuntansi Perilaku untuk Meningkatkan Evaluasi Kinerja Karyawan
Setiap hari manusia dipaksa untuk mengubah sikap dan perilaku melalui pesan yang dirancang khusus untuk hal tersebut. Berdasarkan pengamatan Penulis selama bekerja di PT XXX, Penulis sering kali mengamati beberapa karyawan yang tidak mematuhi peraturan perusahaan, seperti :
 Terlambat datang ke kantor.
 Melakukan kegiatan pribadi selama jam kerja yang dapat menggangu kegiatan perusahaan.
Walaupun perusahaan sudah menetapkan sanksi atas pelanggaran ini yaitu mempengaruhi evaluasi kinerja karyawan, namun hal ini terus berlanjut. Setelah mempelajari lebih lanjut atas hal ini, maka Penulis berpendapat bahwa pelanggaran ini terjadi akibat kurangnya penerapan motivasi dari manajer untuk menigkatkan komitmen organisasi.
Komitmen organisasi merupakan suatu tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Komitment organisasi juga merupakan nilai personal, yang mengacu pada sikap loyalitas pada perusahaan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sebagai penutup dari makalah ini, berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah penulis lakukan maka penulis mencoba memberikan kesimpulan serta saran atas uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan ini adalah sebagai berikut :
 Peran akuntansi perilaku dapat meningkatkan evaluasi kinerja karyawan pada PT XXX . Hal ini dapat terwujud melalui penerapan teori motivasi yang tepat untuk meningkatkan komitment organisasi.


5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dan atas kesimpulan yang dibuat, penulis mencoba mengajukan beberapa saran kepada perusahaan sebagai berikut :
 Untuk meningkatkan evakuasi kinerja karyawan melalui teori motivasi yang tepat dapat dilakukan antara lain :
• Memberikan kompensasi (upah, gaji, dan tunjangan) yang menarik atau bahkan kompetitif bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
• Membuat kondisi kerja yang nyaman dan menyediakan fasilitas kerja yang baik.
• Memberikan tugas atau pekerjaan yang menantang dan menarik.

Kamis, 30 Oktober 2008

Tragedi Enron Corporation

I. Sejarah Berdirinya Enron

Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “ Houston Natural Gas” dengan “InterNorth”, sebuah Perusahaan lain dalam pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan Pemerintah federal Amerika. Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources” yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang memperjualbelikan gas alam serta listrik. Pendapatan meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang.
Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL) pada bulan oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan transaksi senilai $ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan brandwidth untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum nampak, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai “one of the most admired and innovative companies in the world”.


II. Awal Kejatuhan Enron

Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan dengan berita yang berasal dari kota minyak Houston di Texas, Amerika. Enron, perusahaan ketujuh terbesar di Amerika, perusahaan energi perdagangan terbesar di dunia menyatakan dirinya bangkrut. Tidak kurang dari 4.500 pimpinan menengah Enron mendadak kehilangan pekerjaan akibat perbuatan segelintir orang di jajaran puncak Enron.
Lebih mengejutkan lagi, kebangkrutan bukan disebabkan oleh perekonomian dunia yang sedang melemah, melainkan kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang. Auditor independen, Arthur Andersen ikut berperan dalam "menyusun" pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang menjadi penasihat Enron, Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian dalam korupsi skala dunia ini dengan membantu membuka partnership-partnership kontroversial yang dianggap sebagai awal dari kehancuran Enron. Terakhir, bank investasi besar di Wallstreet seperti Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, Merrill Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup $ 214 juta dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron.
Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special purspose vehicle” memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya, Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar $ 690 juta yang ditimbulkan induk perusahaan ke partnership partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi $ 90 pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak $ 650 juta.

III. Pelanggaran Yang Dilakukan Enron

Untuk memenuhi persyaratan Moody’s dan S&P s, Enron menjaga leverage rationya. Kegagalan untuk meningkatkan credit ratingnya mendorong Enron untuk meningkatkan margin dengan memperbesar paper profit dan penurunan nilai assets ditransfer ke Special Purpose Vehicle (SPV). Untuk meningkatkan modal dan melindungi risiko, Enron memanfaatkan SPV, bekerjasama dengan pihak luar sebagai “ keranjang sampah” untuk menambah Assets dan Liabilities, termasuk tempat pembuangan asset yang mengalami penurunan nilai, lindung nilai untuk meng-offset kerugian Enron dan memanfaatkan derivatives. Karena tidak dikonsolidasikan, maka laporan keuangan Enron tidak terganggu.


Kerugian yang diderita SPV tertutup dengan saham Enron. Tiga dari 2000 SPV dipimpin Festow dari 1999 sampai July 2001, membayar Festow lebih dari $ 30 juta untuk management fees. Jauh lebih besar dari salarynya di Enron dengan persetujuan top Management dan BOD Enron. Suatu SPV juga melakukan investasi ke SPV lain. November 2001, 75% saham di mariner engine inc meningkat menjadi $ 350 Juta, hampir 2 kali lipat nilai initial investment. Penilaian deposito deep well oil reserve, long term future contracts dan derivatives yang tidak memiliki quoted market price membuka peluang untuk windows dressing melalui discretionary valuation models sesuai dengan metode dan asumsi yang digunakan.

IV. Peranan Arthur Andersen

September 2001, pemerintah mulai mengamati adanya ketidakberesan dalam laporan pembukuan Enron. Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian sebesar $ 600 juta dan nilai asset Enron menyusut $ 1,2 triliun. Pada laporan keuangan yang sama diakui, bahwa selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan laba bersih mereka. Akibat laporan mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai turun drastis dan saat Enron mengumumkan bahwa perusahaan harus gulung tingkar, 2 Desember 2001, harga saham Enron hanya 26 sen.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah Arthur Andersen, sebagai auditor independen yang ditunjuk untuk memeriksa kesehatan dari pembukuan Enron mengetahui keberadaan "akuntan kreatif" yang diterapkan Enron dan pura-pura tidak mengetahuinya? Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika, harus diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified Public Accounting Firm. Tidak jarang, akuntan publik menerima uang lebih banyak dari jasa konsultasi daripada jasa audit, seperti kasus Enron di mana Arthur Andersen menerima $ 27 juta dari konsultasi dan $ 25 juta dari audit. Akibatnya, timbul kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari laporan audit mereka terhadap pumbukuan Enron.
Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Arthur Andersen untuk Enron. Panik karena menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika (Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja (workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan Enron. Kertas kerja adalah dukumen penting dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan keuangan dari klien. Secara umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus di dokumentasikan dengan baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen tersebut bisa dihancurkan. Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada publik dan kongres bahwa Arthur Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena takut kehilangan Enron sebagai klien.

V. Peranan Gedung Putih

Yang menambah kompleks skandal ini adalah keterlibatan Gedung Putih dengan Enron. Sejak tahun 1989, Enron "menyumbang dana" pada Washington sebesar $ 5,7 juta, dengan pembagian $ 4,1 juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk golongan yang lain. Lebih lanjut, seperti yang diketahui publik sekarang ini, hubungan Presiden George W. Bush dengan Kenneth Lay, Komisaris dan Chief Executive Officer Enron sangatlah mesra. Ken Lay adalah kontributor terbesar selama kampanye kepresidenan dengan menyumbang sebesar $ 625.000 menyebabkan President Bush memanggil Ken Lay dengan nama kesayangan, "Kenny Boy." Darimana Enron mengalokasikan dana sebanyak itu untuk disumbangkan kepada calon presiden dan partainya? Jawabannya terletak pada kompleksitas hukum perpajakan Amerika.


Selama lima tahun terakhir, walaupun memiliki laba bersih miliaran dolar, Enron tidak membayar pajak sepeser pun. Hukum perpajakan Amerika menegaskan bahwa stock option atau opsi kepemilikan perusahaan bisa dikategorikan sebagai "gaji/upah" pegawai. Karena Enron selama ini memberikan bonus dan kompensasi kepada pegawainya dalam bentuk stock option, maka walau dalam bentuk fisik hanyalah kertas, Enron mampu mengurangi nilai laba mereka dengan nilai opsi tersebut di pasar bebas.
Bila keuntungan Enron dikurangi dengan nilai opsi tersebut, maka sebagai hasil akhir Enron tidak memiliki laba sama sekali dan perusahaan yang tidak memiliki laba tidak membayar pajak. Lebih buruk lagi, Enron memiliki lebih dari 90 perusahaan off shore atau perusahaan yang didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak atau berpajak rendah yang tujuan utamanya untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke negara kepulauan tersebut. Sistem ini, sebenarnya adalah legal menurut hukum perpajakan Amerika selama peraturan-peraturan yang ada mengenai pendapatan yang mudah dipindahkan (mobile income) ditaati.

VI. Undang-Undang Sarbanes Oxley

Rancangan Undang-Undang diajukan oleh anggota senat Paul Sarbanes dan Michael Oxley pada tanggal 30 July 2002 dan disahkan oleh Presiden Bush. Ikthisar Sarbanes Oxley act 2002 adalah :
1. Memberi kejelasan dan kepastian atas:
Dewan pengawas Independen yang bertugas sepenuhnya untuk mengawasi pelaku pasar modal. Dewan ini akan diawasi SEC.
2. Menetapkan tanggung jawab baru terhadap komite audit dan pejabat perusahaan.
3. Menetapkan aturan dan keharusan baru untuk pelaporan perusahaan.
4. Mendefinisikan jasa non Audit yang dapat diberikan oleh KAP kepada Klien Audit yaitu melarang KAP melakukan 8 jenis jasa audit kepada klien audit : pembukuan, design dan system informasi keuangan, jasa penilai, jasa aktuaris, outsorcing jasa internal audit, fungsi management SDM, broker pialang atau penasehat investasi, jasa hukum dan jasa professional lainnya yang tidak berhubungan dengan audit.
5. Memperberat hukuman atas kecurangan yang dilakukan perusahaan
6. Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur benturan kepentingan
7. Meningkatkan secara signifikan tanggung jawab dan anggaran SEC
8. Mengijinkan pemberian jasa lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu dari komite audit

VI.1 Dampaknya terhadap Management

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi manajemen adalah :
1. Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang disampaikan SEC.
2. Setiap laporan tahunan diharuskan untuk melampirkan laporan dari management mengenai penaksiran internal control.
3. Auditor independent diharuskan melakuakan atestasi dan melaporkan penaksiran manajemen.
4. Pengungkapan yang harus dilakukan antara lain :
a. Keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan dan pihak yang memiliki saham perusahaan dengan jumlah minimum 10% untuk menyampaikan perubahan ekuitas yang dimiliki.
b. Pengungkapan tambahan untuk keuangan off balance sheet dan kontijensi.
c. Pengungkapan oleh perusahaan secara real time.



VI.2 Dampaknya terhadap Akuntan Publik

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi akuntan publik :
1. Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk mengawasi audit atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor.
2. Melarang jasa non audit- Hukum secara spesifik telah melarang KAP untuk melakukan 8 jenis jasa non Audit .
3. Perputaran partner- pemimpin (Lead) atau coordinating partner audit atau concurring reviewer tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih dari 5 tahun berturut-turut.
4. Laporan kepada komite audit – Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite audit perihal semua kebijakan akuntasi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan dan informasi penting lainnya yang telah didiskusikan dengan management.
5. Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period.

VII. Kesimpulan dan Hubungannya dengan Etika Bisnis

Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak, perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security of Law) tidak membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Walaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Arthur Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public Accountants).
Keberanian akuntan-akuntan Arthur Andersen untuk melakukan sistem pembukuan terpisah dari Enron tidak berarti banyak bila kongres menyetujui pemisahan divisi "akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan oleh kantor akuntan publik khususnya big five. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas ketua komisi sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu ditolak mentah-mentah oleh anggota kongres yang menerima bantuan finansial selama kampanye mereka dari Wall Street dan kantor akuntan publik. Bantuan finansial itu ternyata masih dalam limit yang legal. Dengan demikian, kongres bisa bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan industri. Hal ini juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang kontribusi yang sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus, cukup menarik kecurigaan dari publik.
Enron adalah contoh dari bisnis yang dibangun berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan kebohongan yang lain. Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi dalam drama besar ini karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah terlalu besar dan melibatkan hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat "tidak berdusta." Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan antara ketamakan dari eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan dari para politikus.
Satu hal yang harus disadari oleh setiap orang di seluruh dunia ialah kebijakan untuk mengambil makna dari kasus besar ini. Walaupun skandal Enron menyeret hampir seluruh jajaran institusi terkemuka Amerika, kita tetap harus memiliki keyakinan (faith) bahwa masih lebih banyak orang Amerika dan institusi-institusi yang berpijak pada hukum dan norma yang ada. Akuntan adalah salah satu profesi tertua dan paling konservatif di dunia, para akuntan memegang teguh kode etika yang diterapkan dan mereka bangga akan kebersihan dari nama baik akuntan yang sudah ratusan tahun umurnya.
Pemerintah dan kongres Amerika, lengkap dengan dinamika dan ketidak sempurnaannya, tetap harus dihargai sebagai salah satu badan legislatif dan eksekutif yang paling terbuka dan paling efisien. Masih banyak anggota kongres dan jajaran kabinet yang benar-benar bekerja untuk menjadikan Amerika sebagai negara yang bersih dan teratur. Walaupun dengan kehancuran enron, Amerika tetap harus diakui sebagai ekonomi terbesar di dunia. Pasar bebas dan kapitalisme yang diterapkan tetap berlaku sebagai sistem terbaik dari dunia perdagangan dan finansial, karena level dari transparansi dan independen yang sangat tinggi.